Guruadalah pemimpin. Layaknya seorang pemimpin, nilai utama yang harus dimiliki setiap guru adalah adil. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan.Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.'' (QS An-Nahl: 90).
Seperti apa sifat dan sikap seorang pemimpin yang baik? Pemimpin itu ibarat seorang pilot yang mengemudikan pesawat. Ia harus tahu seluk beluk kemudi untuk bisa menerbangkan pesawat tersebut. Apabila ilmunya tidak mencukupi ataupun terjadi kesalahan boleh jadi pesawat yang dikendalikan tersebut bisa terjatuh. Begitu pula dalam hal organisasi, perusahaan, negara dan lain sebagainya diperlukan seorang pemimpin untuk bisa mengatur dan mengendalikan apa-apa yang menjadi tanggung jawabnya. Karena itu, untuk menjadi pemimpin bukanlah sebuah perkara yang mudah. dipundaknya telah disematkan tanggung jawab yang besar sehingga bisa mengatur sesuatu dengan baik. Para ahli psikolog sepakat bahwasannya pemimpin yang murni itu lahir dari seseorang yang memiliki karakter koleris. Dimana Ia ditakdirkan memiliki karakter tegas dan mampu memimpin. Selain itu, sifat pemimpin ini lahir dari lingkungannya yang membentuknya sehingga sifat tersebut muncul dan menjadi karakter yang melekat pada dirinya. Walaupun begitu, setiap orang memiliki jiwa pimpin minimal untuk memimpin diri sendiri untuk menentukan arah hidup terbaik menurut dirinya sendiri. Akan tetapi untuk bisa menjadi pemimpin ideal dan baik harus memiliki sikap-sikap yang baik dan khas. Karena pemimpin akan menjadi sorotan dan contoh untuk anak buahnya. Lalu, sikap baik seperti apakah yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin? Berikut ulasannya! Mengenal Sikap Baik yang Harus Dimiliki oleh Seorang Pemimpin 1. Seorang Pemimpin Memiliki Komunikasi yang Baik Pemimpin memiliki komunikasi yang baik Bisa berkomunikasi yang baik adalah modal utama yang harus dimiliki seorang pemimpin. Karena kebijakan atau keputusan yang akan dikeluarkannya apabila tidak dikomunikasikan yang baik akan menjadi sorotan utama dari setiap orang terutama bawahannya. Saat ini, di era digital yang tergolong bebas berapa banyak pemimpin yang âjatuhâ karena tidak bisa berkomunikasi yang baik. Akibatnya, para bawahannya pun mempertanyakan kapasitas kepemimpinan dalam dirinya. Baca juga 13 Tips menjadi pemimpin atau leader yang baik Oleh karena itu, komunikasi ini bukan sesuatu yang main-main diperlukan skill khusus dalam mempelajarinya. Maka tidak ada salahnya bila Anda merasa kurang dalam hal berkomunikasi mintalah bantuan pada pakar komunikasi terbaik untuk bisa melatih Anda dalam hal tersebut. Bila memiliki skill komunikasi yang baik, maka Anda pun akan mudah untuk berkomunikasi dengan bawahan di berbagai tingkatan. Karena Anda telah memiliki ilmu yang mumpuni untuk menjembatani aspirasi setiap orang. 2. Memiliki Sikap Berani dan Menginspirasi Seorang pemimpin harus memiliki sikap berani. Dalam arti berani mengambil resiko dan juga mengambil keputusan. Jika sikap tersebut belum mendarah daging pada diri Anda atau masih ada keraguan dalam memutuskan sesuatu, maka Anda harus melatih hal tersebut. Jadilah pemimpin yang mampu menjadi inspiratif bagi bawahan atau rekan-rekan Anda. Tunjukan dalam setiap perbuatan, selalu gunakan kata dan kalimat yang memotivasi bawahan Anda. Tentunya bila seorang pemimpin tidak memiliki sebuah keberanian, maka akan hilang rasa percaya dari anak buahnya. Baca juga 11 cara menjadi manajer sukses diusia masih muda Sikap berani dalam mengambil keputusan pun harus diiringi dengan resiko yang akan diambil karena dengan begitu keraguan yang hinggap dalam diri Anda akan hilang. Anda pun harus bisa meyakinkan anak buah Anda bahwasannya sikap berani yang diambil olehnya adalah keputusan terbaik dan tepat pula untuk mereka. Anda berani mengambil keputusan berarti Anda pula harus berani mengambil resiko serta bertanggung jawab atas apa yang terjadi dikemudian hari. 3. Seorang Pemimpin Selalu Menjadi Diri Sendiri Tidak dipungkiri, seseorang yang telah menjadi pemimpin pasti ada orang yang memperjuangkannya. Karena itu, ada rasa timbal balik untuk bisa menjadi sosok yang diinginkan oleh mereka. Padahal boleh jadi apa yang mereka inginkan pada Anda bertentangan dengan hati nurani sehingga memutuskan sesuatu didasari oleh pandangan orang lain. Sebaiknya hal tersebut harus dihindari oleh seorang pemimpin. Bukan berarti menapikan pendapat orang lain, akan tetapi yang dikhawatirkan adalah sesuatu yang Anda putuskan masih tergantung orang lain karena Anda takut salah mengambil langkah. Padahal seharusnya, pendapat dari orang lain tersebut ditampung dan dipertimbangkan terlebih dahulu. Baru diputuskan sesuai kebutuhan dan kebijakan Anda yang sesuai dengan hati nurani. Jadilah diri sendiri, sehingga orang akan menilai Anda layak untuk menjadi pemimpin yang memiliki prinsip tersendiri. 4. Sikap Seorang Pemimpin Selalu Bisa Menghargai Orang lain Sikap selanjutnya yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah bisa menghargai orang lain. Cara untuk bisa menghargai orang lain pun mudah namun terkadang lupa atau malas untuk diungkapkan, seperti mengucapkan terima kasih kepada orang lain bukan hanya Ia telah memberikan sesuatu tetapi jangan lupa pula ketika Ia telah membantu Anda. Selain itu, juga ungkapkan maaf yang terkadang susah keluar dari seorang pemimpin. Bila pemimpin salah, maka tidak ada salahnya untuk berkata demikian. Karena dengan mengatakannya status Anda sebagai pemimpin pun tidak akan jatuh. Baca juga 10 Cara komunikasi di tempat kerja yang efektif Selanjutnya adalah kata tolong yang terkadang gengsi untuk diucapkan seorang pemimpin. Bila pemimpin menginginkan sesuatu, maka tidak ada salahnya untuk mengatakan demikian karena mereka yang ada di bawah pun akan merasa dihargai. Apabila pemimpin memiliki sikap menghargai tersebut, akan berpengaruh baik terhadap kinerja mereka dan juga kepercayaannya pada Anda. 5. Bersikap Tenang Ketika dalam kondisi Di Bawah Tekanan Sikap selanjutnya yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah bersikap tenang ketika berada dalam tekanan. Dalam dunia kerja misalnya, tekanan pasti akan ada sehingga seringkali membuat emosi menjadi tidak menentu. Maka sebagai pemimpin, sikap yang bisa dilakukan adalah tenang. Jangan sampai marah-marah atau menyalahkan orang lain sehingga bawahan Anda pun menjadi tidak respect dengan Anda. Justru dalam kondisi tersebut, Anda harus bertindak sebagai âpahlawanâ yang bisa mencari solusi. Bila perlu libatkan bawahan Anda untuk duduk bersama mencari solusi atas apa yan terjadi. Dari masukan itulah, Anda bisa membuat keputusan yang memang terbaik dan sudah dipertimbangkan dengan baik pula. 6. Memiliki Sikap Rendah Hati Sikap selanjutnya yang harus dimiliki seorang pemimpin adalah rendah hati. Walaupun Anda statusnya sebagai pemimpin, berusahalah untuk tidak bersikap lebih tinggi dari mereka sehingga Anda memerintah dengan seenaknya. Baca juga 10 cara menjadi pribadi berwibawa Justru dengan menjadi pemimpin menjadi kesempatan bagi Anda untuk bisa memikirkan orang lain, menyejahterakan, dan juga membimbingnya untuk bisa lebih baik lagi. Dengan begitu mereka pun akan sangat beruntung memiliki pemimpin yang memang tidak menggunakan jabatannya untuk berlaku sewenang-wenang. 7. Memiliki Sikap Jujur Jujur memang harus dimiliki setiap orang, apapun jabatannya. Namun, karena pemimpin ini akan selalu menjadi sorotan,maka sikap jujur ini harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Saat ini, kejujuran sangatlah dipertaruhkan terutama oleh para pemimpin. Karena pada kenyataannya banyak pemimpin yang tidak jujur terutama yang menyangkut perekonomian seperti korupsi, penipuan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, kejujuran ini merupakan seuatu yang berat dan sangat dipertaruhkan. Apabila kejujuran dari seorang pemimpin hilang, maka seketika itu juga hancur pula integritasnya sebagai seorang pemimpin. Boleh jadi pemimpin tersebut tidak kan dipercaya kembali untuk memimpin mereka. Mak dari itu, bertanggungjawablah terhadap apa yang orang lain percayakan. 8. Memiliki Sikap Kreatif Sikap baik yang harus dimiliki seorang pemimpin berikutnya adalah kreatif. Kreatif di sini bukan tentang karya seni atau unjuk kebolehan dalam bidang tersebut. Namun, Anda harus bisa memberikan solusi atau ide kreatif dalam mewujudkan sebuah tujuan yang akan dicapai bersama dengan anak-anak buah Anda. Apalagi di zaman serba canggih ini, setiap orang terutama pemimpin dituntut untuk bisa berpikir terbuka terhadap sebuah perubahan dan menjadikan hal tersebut menjadi seuatu yang kreatif serta inovatif. Tentunya untuk bisa menjadi seseorang yang kreatif pun diperlukan masukkan dan pendapat dari orang lain yang sekiranya bisa memberikan Anda ide terbaik dalam mengambil sebuah keputusan. 9. Memiliki Manajemen Waktu yang Baik Sekilas memang tugas pemimpin itu mudah yaitu hanya datang ke sebuah kantor atau lembaga untuk mengecek segala pekerjaan yang telah dilakukan oleh anak buahnya. Atau hanya datang ke kantor di waktu tertentu dan banyak melakuakn perjalanan dinas yang kerap membuat bawahannya merasa iri. Namun, dibalik asumsi semua itu seorang pemimpin adalah sumber utama yang harus mengatur segala keperluan Anda lewat manajemen waktu yang dibuatnya. Dan hal itulah, sikap yang harus dimiliki pula oleh seorang pemimpin. Pemimpin harus bisa mengatur segala sesuatu lewat manajemen waktu terbaiknya. Dimana Ia akan menempatkan seseorang yang mumpuni untuk bisa membantu dan memastikan manajemen waktu tersebut berjalan dengan baik. Apabila seorang pemimpin tidak memiliki kemampuan untuk manajemen waktu dengan baik, maka bisa dipastikan proses kinerja pun akan terhambat. 10. Memiliki Sikap Tekun dan Selalu Bersemangat Pada dasarnya, memimpin itu adalah tokoh sentral yang segala perilakunya akan menjadikan teladan bagi anak buahnya. Karena itu, hati-hatilah dalam bersikap karena apabila Anda tidak memiliki sikap bersemangat ketika datang ke kantor misalnya, maka aura tersebut pun akan menular pada anak buah Anda. Maka dari itu, pemimpin harus memiliki sikap selalu bersemangat apapun kondisinya. Jadilah pemimpin yang mampu membawa anak buah Anda pada kesuksesan karena semangat yang Anda miliki. Selain memiliki sikap semangat, Anda pun harus memiliki sikap tekun. Dalam arti bisa menjadi teladan untuk tidak menyerah terhadap apa yang harus diperjuangan atau dipelajari. Karena dengan ketekunan akan membawa Anda pada gerbang kesuksesan yang sebenarnya. Sikap yang Harus Dihindari oleh Seorang Pemimpin Adapun sikap utama yang harus dihindari oleh seorang pemimpin dan menjadi sesuatu yang penting adalah sebagai berikut ⢠Bersikap Otoriter Pemimpin yang memiliki sikap ini bisa dipastikan tidak akan disukai oleh anak buahnya. Karena mereka bekerja seperti ârobotâ yang terus dipaksa sesuai kehendak dari pemimpinnya. ⢠Mencampur Adukan Urusan Pribadi dengan Pekerjaan Sikap selanjutnya yang harus dihindari seorang pemimpin adalah mencampur adukan urusan pribadi dan pekerjaan. Karena dengan begitu Anda akan dinilai sebagai pemimpin yang tidak profesional dalam bekerja. ⢠Lepas dari Tanggung Jawab Pemimpin yang lepas dari tanggung jawab berarti dalam dirinya belum ada kesiapan untuk menjadi seorang pemimpin. Baca juga 10 Ciri pemimpin yang tidak baik bahkan buruk Ia akan melimpahkan segala persoalan pada anak buahnya dan tentu saja lambat laun akan menjadi semrawut tanpa adanya seorang pemimpin. Penutup Bila Anda ditugaskan menjadi seorang pemimpin, maka jangan lupa kan sikap-sikap baik yang dijelaskan pada pemaparan di atas. Ingatlah! Bahwa seorang pemimpin tanggung jawabnya bukan hanya di dunia dan bukan hanya pada manusia saja. Di kehidupan yang abadi, segala sesuatu yang dikerjakan terutama oleh seorang pemimpin harus bisa dipertanggung jawabakan di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Maka, tetaplah melakukan sikap baik di atas dan libatkan Tuhan dalam setiap langkah Anda. Semoga bermanfaat!
Padahal penting untuk bersikap adil bagi seorang pemimpin. Tak jarang, kebijakan atau keputusan yang kurang adil akan membuat orang merasa kecewa, kesal, dan marah. Itulah mengapa, pentingnya bersikap adil karena bisa berpengaruh terhadap kebahagian orang. Nah, bagi kamu yang mempunyai unek-unek terhahap pemimpin yang tidak adil bisa
Sebagai seorang pemimpin, memiliki sikap bijaksana adalah kualitas yang utama. Sikap bijaksana tidak hanya berarti memiliki kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan, namun juga dalam memimpin diri sendiri, berkomunikasi, mengelola konflik, dan menjadi teladan bagi tim atau organisasi. Dengan sikap bijaksana, seseorang dapat mengatasi segala tantangan yang ada, terlebih lagi dalam memimpin perusahaan atau organisasi. Oleh sebab itu, seorang pemimpin perlu memiliki sikap bijaksana agar dapat menjadi contoh dan pengaruh yang baik bagi pengikutnya. Dalam artikel kali ini, GreatDay HR akan memberikan penjelasan tentang pengertian bijaksana, mengapa sikap bijaksana penting, dan bagaimana cara menjadi pribadi atau pimpinan yang lebih bijak. Simak selengkapnya berikut ini! Baca juga Gaya Kepemimpinan Seseorang Berdasarkan Zodiaknya. Kira-Kira Kamu Termasuk yang Mana? Apa itu bijaksana? Bijaksana adalah sikap, sifat, atau karakteristik yang mencerminkan kebijaksanaan, pemikiran yang matang, dan pengambilan keputusan yang berdasarkan pertimbangan. Seseorang yang bijaksana memiliki kemampuan untuk memahami situasi dengan baik, melibatkan pemikiran yang kritis, mengambil perspektif yang beragam, dan membuat keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Sikap bijaksana melibatkan penggunaan penilaian yang objektif, evaluasi yang hati-hati, dan refleksi yang mendalam untuk menentukan suatu solusi atau keputusan. Selain itu, bijaksana juga melibatkan pengendalian diri yang baik, kemampuan untuk mengelola emosi, menghadapi tantangan dengan ketenangan, serta mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan yang diambil. Orang yang bijaksana juga cenderung memahami bahwa tidak selalu ada jawaban yang benar dalam setiap situasi. Mereka mampu menghargai perspektif yang berbeda serta bersikap toleran terhadap perbedaan pendapat. Oleh sebab itu, sikap bijaksana diperlukan dalam menghadapi situasi yang kompleks, menghadapi konflik, mengambil keputusan penting, dan berinteraksi dengan orang lain. Selebihnya, bijaksana adalah atribut yang dapat dikembangkan melalui pengalaman hidup, pembelajaran, refleksi, dan latihan pemikiran kritis. Dalam berbagai tradisi filosofis, agama, dan etika, sikap bijaksana sering dianggap sebagai suatu nilai atau prinsip yang penting dalam mencapai kehidupan yang baik dan bermakna. Baca juga Women Leadership Peran Perempuan Dalam Kepemimpinan Mengapa sikap bijaksana penting bagi seorang pemimpin? Sikap bijaksana sangat penting bagi seorang pemimpin karena memiliki dampak yang signifikan pada kualitas kepemimpinan dan pengambilan keputusan yang efektif. Berikut adalah beberapa alasan mengapa sikap bijaksana penting bagi seorang pemimpin. 1. Mengelola kompleksitas Pemimpin sering dihadapkan pada situasi yang kompleks dan ambigu yang memerlukan pemahaman yang mendalam, penilaian yang obyektif, dan pengambilan keputusan yang bijaksana. Sikap bijaksana membantu pemimpin dalam memahami situasi secara holistik, mempertimbangkan berbagai faktor yang terlibat, dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan penilaian yang matang. 2. Pemikiran kritis Sikap bijaksana melibatkan kemampuan untuk berpikir secara kritis, objektif, dan analitis. Pemimpin yang bijaksana akan menghindari pengambilan keputusan impulsif atau berdasarkan emosi semata, melainkan akan menggunakan pemikiran yang rasional dan matang untuk mengevaluasi situasi dan opsi yang tersedia. 3. Pengelolaan emosi Seorang pemimpin yang bijaksana mampu mengendalikan emosi mereka dengan baik. Mereka tidak terjebak dalam reaksi emosional yang berlebihan, tetapi mampu menjaga ketenangan dan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan dan konflik. Kemampuan untuk mengelola emosi dengan bijaksana membantu pemimpin dalam membuat keputusan yang tidak dipengaruhi oleh emosi yang berlebihan atau impulsif. 4. Menyadari perspektif yang beragam Pemimpin yang bijaksana mampu menghargai perspektif yang berbeda dan mempertimbangkan pendapat dari berbagai pihak sebelum mengambil keputusan. Mereka tidak terjebak dalam sudut pandang sempit, tetapi memahami kompleksitas dan keragaman dalam pandangan, nilai, dan pengalaman orang lain. 5. Bertindak bertanggung jawab Sikap bijaksana melibatkan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab dan mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari tindakan yang diambil. Seorang pemimpin yang bijaksana akan bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka, serta siap untuk menghadapi konsekuensi dari keputusan yang mereka buat. Baca juga Dapat dilatih! Ini Sikap Seorang Pemimpin yang Baik 6. Menciptakan lingkungan yang sehat Sikap bijaksana mempengaruhi cara seorang pemimpin berinteraksi dengan tim atau organisasi yang dipimpinnya. Pemimpin yang bijaksana mampu menciptakan lingkungan kerja yang sehat, inklusif, dan berbasis pada saling pengertian. Mereka mampu mengelola konflik dengan bijaksana dan membimbing tim mereka untuk bertindak dengan cerdas dan bertanggung jawab. 7. Membangun hubungan yang kuat Pemimpin yang bijaksana mampu membangun hubungan yang kuat dan harmonis dengan anggota tim, rekan kerja, dan pemangku kepentingan lainnya. Sikap bijaksana membantu pemimpin dalam berkomunikasi secara efektif, mendengarkan dengan penuh perhatian, dan menghargai pendapat orang lain. Hal ini membantu dalam membangun kepercayaan dan keterlibatan tim, yang pada gilirannya meningkatkan kinerja dan produktivitas. 8. Memberikan teladan yang baik Sebagai pemimpin, Anda adalah contoh bagi tim Anda. Sikap bijaksana membantu pemimpin untuk menjadi teladan yang baik dalam hal pengambilan keputusan yang bijaksana, manajemen emosi, pengelolaan konflik, dan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Pemimpin yang bijaksana mampu memberikan contoh perilaku yang diharapkan dari timnya, dan menginspirasi mereka untuk mengikuti jejak kepemimpinan yang bijaksana. 9. Menghadapi tantangan dengan bijaksana Kepemimpinan bukanlah tugas yang mudah, dan pemimpin seringkali dihadapkan pada tantangan dan tekanan yang tinggi. Sikap bijaksana membantu pemimpin dalam menghadapi tantangan dengan kepala dingin, mengambil langkah-langkah yang bijaksana, dan mencari solusi yang efektif. Mereka tidak terjebak dalam keputusan impulsif atau reaksi emosional yang dapat memperburuk situasi, tetapi mampu menghadapi tantangan dengan bijaksana. Permudah administrasi HR anda dengan GreatDay HR untuk membantu bisnis anda agar berjalan lancar Dalam rangka mencapai keberhasilan jangka panjang dan membawa pengaruh yang positif, seorang pemimpin penting memiliki sikap bijaksana. Sebab, sikap bijaksana membantu pemimpin dalam menghadapi kompleksitas, mengelola emosi, menghargai perspektif yang beragam, bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka. Selain itu, pemimpin yang bijaksana juga mampu menciptakan lingkungan yang sehat, membangun hubungan yang kuat, memberikan teladan yang baik, serta menghadapi tantangan dengan bijaksana. Seluruhnya berkontribusi untuk kepemimpinan yang efektif dan berdampak positif terhadap tim, organisasi, dan lingkungan kerja. Baca juga Wajib Tahu! Ini 10 Cara Menghadapi Pimpinan yang Otoriter Bagaimana cara agar menjadi pemimpin yang lebih bijak? Menjadi pemimpin yang bijak adalah tujuan yang sangat mulia. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk menjadi pemimpin yang lebih bijak 1. Meningkatkan Kepemimpinan Diri Sendiri Seorang pemimpin yang bijak harus mampu memimpin dirinya sendiri terlebih dahulu. Ini melibatkan pengembangan kualitas kepribadian, seperti integritas, disiplin, etika, dan kemampuan mengendalikan emosi. Melakukan refleksi diri secara teratur dan mengenali kekuatan serta kelemahan diri adalah langkah penting dalam menjadi pemimpin yang bijak. 2. Menyempatkan Waktu untuk Belajar dan Berkembang Seorang pemimpin yang bijak selalu ingin belajar dan berkembang. Mereka akan terus meningkatkan pengetahuan mereka dalam bidang kepemimpinan, manajemen, dan keterampilan komunikasi. Selain itu, mereka juga akan menggali wawasan dari pengalaman pribadi dan belajar dari kegagalan serta kesuksesan mereka. 3. Mendengarkan dengan Empati Mendengarkan dengan penuh perhatian dan empati terhadap pandangan dan masukan dari tim atau rekan kerja adalah tanda kepemimpinan yang bijak. Dengarkan pandangan mereka tanpa menghakimi, berikan apresiasi, dan gunakan umpan balik mereka untuk mengambil keputusan yang lebih baik. 4. Menerapkan Kebijaksanaan dalam Pengambilan Keputusan Seorang pemimpin yang bijak harus mampu membuat keputusan yang baik berdasarkan informasi yang ada, analisis yang cermat, dan mempertimbangkan dampak jangka panjang. Menghindari pengambilan keputusan impulsif atau berdasarkan emosi, dan menghormati sudut pandang dan pendapat beragam sebelum membuat keputusan yang penting. 5. Berkomunikasi secara Efektif Komunikasi yang jelas, jujur, dan terbuka adalah kunci dalam kepemimpinan yang bijak. Menyampaikan harapan, visi, dan tujuan secara terbuka kepada tim serta mendengarkan masukan mereka. Menghindari komunikasi yang kasar, merendahkan, atau manipulatif. 6. Menjadi Teladan Sebagai pemimpin, Anda harus menjadi teladan bagi tim atau organisasi Anda. Mengikuti nilai-nilai dan prinsip yang Anda tetapkan dan memperlihatkan sikap yang konsisten dalam tindakan Anda sehari-hari. Ini akan membantu Anda membangun kepercayaan dan menginspirasi tim Anda untuk mengikuti jejak Anda. Baca juga Pelajari Pengertian dan Cara Meningkatkan Kemampuan Leadership 7. Berempati dan Peduli Seorang pemimpin yang bijak juga harus mampu memahami dan menghargai perasaan, kebutuhan, dan aspirasi anggota timnya. Bersikap ramah, peduli, dan empati akan memperkuat ikatan dan hubungan kerja yang baik antara Anda dan tim Anda. 8. Mengelola Konflik dengan Bijaksana Konflik adalah bagian dari setiap organisasi atau tim. Seorang pemimpin yang bijak harus mampu mengelola konflik dengan bijaksana, menghadapinya secara langsung, dan mencari solusi yang adil dan berdasarkan fakta. Menghindari konflik yang tidak perlu atau tidak relevan, dan selalu mengutamakan solusi yang menguntungkan bagi semua pihak. 9. Memberdayakan Tim Seorang pemimpin yang bijak akan memberdayakan anggota timnya dengan memberikan mereka tanggung jawab yang sesuai, memberikan otonomi dalam bekerja, dan memberikan pengakuan atas kontribusi mereka. Mendukung pengembangan karier anggota tim, memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar dan berkembang, dan memfasilitasi kolaborasi dan kerjasama antar anggota tim. 10. Mempertahankan Integritas Integritas adalah ciri penting dari seorang pemimpin yang bijak. Menjaga kejujuran, konsistensi, dan transparansi dalam tindakan dan keputusan adalah prinsip penting dalam kepemimpinan yang bijak. Hindari praktek yang tidak etis atau melanggar aturan, dan selalu bertindak dengan integritas dalam semua aspek kepemimpinan Anda. 11. Menghadapi Tantangan dengan Ketenangan Sebagai pemimpin, Anda akan dihadapkan pada berbagai tantangan dan situasi yang mungkin sulit atau kompleks. Seorang pemimpin yang bijak harus mampu menjaga ketenangan, tetap tenang, dan menghadapi tantangan dengan kepala dingin. Mengelola stres, menghadapi masalah dengan solusi yang rasional, dan menghadapi ketidakpastian dengan sikap positif adalah keterampilan penting dalam menjadi pemimpin yang bijak. 12. Mengakui Kesalahan dan Belajar dari Mereka Seorang pemimpin yang bijak tidak sempurna dan mungkin membuat kesalahan. Namun, yang membedakan adalah bagaimana Anda menghadapinya. Seorang pemimpin yang bijak akan mengakui kesalahan, belajar dari mereka, dan menggunakan pengalaman tersebut untuk tumbuh dan berkembang. Menerima umpan balik konstruktif, melakukan perbaikan, dan memperbaiki kesalahan adalah langkah penting dalam menjadi pemimpin yang bijak. Baca juga Jenis Gaya Kepemimpinan dan Skills Apa Saja yang Perlu Dimiliki Menjadi pemimpin yang bijak adalah perjalanan yang berkelanjutan dan memerlukan komitmen untuk belajar, tumbuh, dan mengembangkan diri. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas dan tetap konsisten dalam penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan yang bijak, Anda dapat menjadi pemimpin yang efektif, memimpin dengan teladan, dan mencapai hasil yang berarti bagi tim dan organisasi Anda.
Tesispengaruh kepemimpinan kepala sekolah motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja guru. Joe_ Oneda. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. Pengaruh Perilaku Kepemimpinan dan Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Guru (Laporan Penelitian Lapangan)
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Perbedaan adalah salah satu pemicu seorang berbuat tindak ketidakadilan,adil itu sendiri mengandung sebuah makna"tidak berat sebelah". dapat kita ambil contoh kecil yaitu ketika di dalam undur kepemimpinan di dalam keluarga yang di pimpin langsung oleh ayah atau pun yang lain,di dalam keluarga itu sendiri memiliki peran dan wewenang masing seorang ayah yang berperan sebagai Kapala keluarga yang berarti menjadi seorang pemimpin didalam kelompok yang di sebut dengan keluarga yang baik harus menghindari apapun hal yang dapat memecah-belah kan kelompok nya entah di picu oleh faktor internal atau pun eksternal, untuk menjadi kan kalompok tersebut terbebas dari faktor dari faktor dalam salah satunya adalah bersikap di ketahui bahwa perpecahan di dapat terjadi di dalam suatu kelompok,salah satu faktor nya adalah sikap adil yang tidak di tanamkan di dalam hati membeda-bedakan antara anggota satu dengan anggota yang lain oleh pemimpin dapat timbul rasa iri hati yang timbul di hari Anggota dalam kelompok keluarga ini sekarang ayah di harapkan tidak membeda-bedakan antara anak yang satu dengan yang lain,karna apa ? Semua orang pasti di ciptakan Dengan kemampuan yang berbeda dari itu,jika adanya perbedaan jangan lah di banding bandingkan malah yang seharusnya adalah saling membanggakan kemampuan masing sikap membedabedakan inilah yang akhirnya dapat menimbulkan tindak tindak kejahatan maupun kekerasan yang tidak diinginkan,itulah tadi contoh kecil yang dapat kita ambil dari sekitar bahwasanya adil Sangat penting di tanamkan di hari para pemimpin. Bahkan di dalam sila Pancasila ke-5"keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" telah mengandung nilai keadilan yang harus di tanamkan entah itu di dalam hati pemimpin atau pun kecil telah di jelaskan pada penjelasan di atas, pemahaman yang dapat di ambil bahwa seseorang pemimpin entah itu pemimpin yang berada di dalam maupun yang berada di dalam lingkup keluarga maupun mengedepankan sikap adil agar nantinya tidak akan terjadi hal yang tidak di inginkan seperti tindak kekerasan maupun kejahatan pada sikap adil di hati seoarang pemimpin adalah hal yang dapat menjadi pencegahan sila Pancasila di atas,makna yang dapat di tinjau lebih dalam nya adalah seluruh rakyat Indonesia harus mendapatkan perilaku adil dan baik entah itu di dalam bidang apapun seperti bidang agama, kebudayaan,suku bahkan politik,hukum dan tekankan lagi bahwa unsur perbedaan tidak harus di jadikan hal yabg dapat membuat kita terlihat berbeda dengan yang lainnya yang nantinya akan memecahkanbelahkan suatu kelompok malah di haruskan perbedaan yang ada di jadikan ajang saling bangga dengan kemampuan masing masing dan saling menghargai kemampuan yang di miliki maupun yang tidak di miliki oleh orang lain. Dengan penanaman sikap adil yang baik di hati seoarang pemimpin maka akan lebih terjamin bahwa pembeda di dalam suatu kelompok tak akan menjadi hal yang mengacaukan sistem sistem yang berada di dalam kelompok yang di pimpinnya. Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Ituadalah salah satu sikap pemimpin yang baik. Dalam sebuah perusahaan, kesalahan 1 bagian adalah tanggung jawab bersama karena tiap bagian tentunya memiliki hubungan dengan bagian lain. Melempar kesalahan pada karyawan dan tidak mencarikan jalan keluar bukan contoh kepemimpinan yang baik. Perlu dicatat dan diingat, jujur bertanggung jawab dan
OlehAmbrosius M Loho M. FilDosen Unika De La Salle ManadoPegiat Filsafat FAKTA dunia perpolitikan saat ini sedang ramai. Ramai karena hiruk pikuk pemilihan kepala daerah di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Hal ini tentu menyiratkan sebuah pesan bahwa akan dipilih pemimpin sebuah daerah untuk memimpin sebuah daerah dan atau sebuah kelompok. Maka karena itu, tak bermaksud memutlakkan, tetapi diyakini bahwa terkini, dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu memimpin. Dan diperlukan kemampuan yang mumpuni untuk mengawal sebuah kelompok atau daerah. Idealisme itu hemat penulis, sangat diperlukan oleh seorang pemimpin. Dalam sebuah tulisan terdahulu terkait hal ini, pernah dipaparkan bahwa seorang pemimpin harus memiliki apa yang disebut cara berpikir dan tekad untuk tiba di masa depan lebih cepat, dibandingkan dengan siapa pun yang lainâ. Terkait ini, tentu kita tidak lepas dari perbincangan tentang tema kepemimpinan. Demi mencapai hal itu, diperlukan seorang pemimpin yang memiliki sikap proaktif dan terus menyadari kemendesakan masa depan. Sebagaimana kita ketahui, elektabilitas seorang calon pemimpin tidak hanya didukung oleh sikap dan perilakunya ketika sementara masa kampanye, walaupun itu menentukan juga apakah dia dipilih atau tidak. Elektabilitas terutama di dalam pemilihan pemimpin, akan semakin meningkat apabila semua visi dan misi-nya ketika dia berkampanye, bisa diwujudkan ketika sudah terpilih. Itu ideal dalam sebuah kontestasi politik di mana pun dan di tingkat apa pun. Apapun dan bagaimana pun itu, hemat penulis justru lebih mengarah pada upaya untuk lebih menggaungkan beberapa poin ini, yang sejatinya sudah pernah penulis publikasikan beberapa waktu lalau. Poin penting itu seyogyanya menjadi fondasi tetapi juga harus menjadi pertimbangan baik oleh pemimpin yang akan dipilih, maupun oleh masyarakat yang memiliki hak pilihnya. Poin yang dimaksudkan yakni Pertama, kompetensi. Harapan masyarakat terhadap pemimpin masa depan adalah sosok yang memiliki kompetensi dalam berbagai macam hal. Kompetensi menjadi penting, karena harapan tentang majunya suatu kelompok masyarakat, ditentukan oleh kompetensi seorang pemimpin yang dimaksud. Kompetensi tidak sebatas memiliki materi yang memadai, tetapi juga berakar pada kompetensi dalam hal cara berpikir, cara merasa dan cara bertindak seorang calon pemimpin. Kedua, sikap adil. Seorang pemimpin harus memiliki sikap adil. Sikap adil menjadi kunci, karena merupakan fondasi dasar bagi setiap subjek yang akan memimpin. Penting untuk diketahui sikap adil tidak sebatas hanya menjalankan hak dan kewajiban secara seimbang, tetapi lebih dari itu, keadilan terwujud dalam suatu masyarakat bilamana setiap anggota melakukan secara baik dan selaras menurut kemampuannya. Jadi intinya keharmonisan dan keselarasan dalam sebuah masyarakat. Nasution Desember 2016, 251. Ketiga, keberanian. Sikap berani bagi seorang pemimpin juga tidak kalah pentingnya. Keberanian adalah adalah ciri seorang pemimpin, yang harus ditempatkan di tempat pertama. Keberanian yang dimaksudkan adalah keberanian yang bukan dalam artian nekad atau ângawurâ. Keberanian menunjuk pada sikap yang suka belajar, gampang menangkap, memiliki ingatan yang bagus, cerdik serta penuh usaha keras. Ciri-ciri keberanian dalam arti ini adalah keberanian yang bukan takaburâ dan menghalalkan segala cara. Bdk. Setyo Wibowo 2017 230. Dalam arti ini, keberanian adalah melebih sekedar sikap berani yang paling banyak kita kenal. Ketiga poin ini, diyakini dapat dijadikan landasan berpikir bagi pemimpin, tetapi juga oleh semua insan. Keberanian bagi seorang subjek, dibarengi dengan sikap adil dan kompetensi, juga bisa menjadikannya sosok yang baik di tengah masyarakat dan lingkungan di mana dia tinggal. Akhirnya, pemimpin yang kapabel adalah pemimpin yang mengabdi pada kompetensi, sikap adil dan keberanian diri. Bahkan jika tidak, seorang yang akhirnya sudah menjadi pemimpin, tidak bisa disebut sebagai pemimpin yang sesungguhnya. Menjadi pemimpin adalah menjadi sosok yang penting dalam sebuah kelompok, maka dengan memberi fondasi yang kuat dalam dirinya adalah hal yang teramat penting. Jadi, akhirnya seorang pemimpin harus memberi diri untuk menjadi seorang yang mampu memberdayakan diri dengan fondasi kuat, untuk kemudian bisa menjadi pemimpin untuk semua orang yang memiliki kapabilitas kuat. * ⢠Warisan Jakob Oetama yang Abadi ⢠8 Pembeli Soto Lamongan Positif Covid-19, Tertular dari Penjual ⢠Terlilit Utang, Pinkan Mambo Blak-blakan Dulu Berantem Melulu dengan Suami Pengin Bunuh Diri Aja
Sifatsifat yang harus dimiliki seorang pemimpin pada umumnya ialah bijaksana, cerdas, rasional, tegas, adil, kritis, jujur, sabar, bertanggung jawab dan sebagainya. Sikap/Perilaku. Disamping itu, pemimpin yang baik perlu juga menentukan/memilih sikap atau perilaku yang sesuai dengan keadaan, tetapi memiliki sikap yang tersirat dalam butir
Skip to contentAku DemokratNewsletter AHY Profil dan PrestasiInstruksi KetumRubrik PemikiranDiskusi Bersama AHYSocial Media AHYOrganisasi SejarahVisi & MisiProgram Program PrioritasRencana KerjaKalender Kerja 2022Struktur OrganisasiPengurus Pengurus DPPPengurus DPD & DPCFraksi DPR-RIWebsite DPD & DPC Partai DemokratRegulasi & Keputusan PartaiLaporan KeuanganStatistik KeanggotaanStatistik KantorPublikasi RilisBerita Berita NasionalBerita DaerahSudut PandangPemilu Calon EksekutifCalon LegislatifAnggota DPR-RIGabung DemokratDaftar CalegE-PPID Dasar Hukum dan Regulasi PPIDDaftar Informasi PublikMaklumat PPIDFormulir Permohonan InformasiPengajuan KeberatanSurvei KepuasanTentang PPID Tugas dan Fungsi PPIDStruktur Organisasi PPIDVisi Misi PPIDKontak PPIDStandar Layanan PPID Tata Cara PermohonanSOP PPIDWaktu dan Biaya Layanan InformasiLHKPNDokumentasi PPIDLaporan PPIDAplikasi DemokratBPIP Partai DemokratPemimpin Harus Benarkan yang Benar dan Salahkan yang SalahKetua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono SBY didampingi Ibu Ani Yudhoyono serta para Petinggi Demokrat dalam kegiatan Safari Ramadan Partai Demokrat di di Hotel Allium, Kota Tangerang, Banten, Rabu 21/6/2017. Foto MCPD/OmarTaraTangerang, Banten Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono SBY menyampaikan Refleksi Bulan Ramadan bertema âPemimpin dan kepemimpinanâ, dengan topik âPemimpin yang Adil, Tegas, dan Bijaksanaâ. Refleksi Safari Ramadan Partai Demokrat itu dilakukan di Hotel Allium, Kota Tangerang, Banten, Rabu 21/6/2017.âBanyak teori tentang kepemimpinan yang baik. Karakter seorang pemimpin yang baik seperti apa, yang adil seperti apa, dan yang bikasana seperti apa. Tapi saya akan menyoroti satu dua hal saja terkait sifat-sifat pemimpin yang baik tadi yaitu adil, tegas, dan bijaksana,â SBY seorang pemimpin dikatakan adil ada dua kriteria yang mudah pemimpin disebut adil apabila membenarkan yang benar dan menyalahkan yang salah. Jangan sampai dibolak balik, yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan. Itu bukan pemimpin yang kedua, pemimpin dikatakan adil jika terhadap orang baik, benar, dan berprestasi diberikan penghargaan. Tetapi terhadap bawahan yang tidak baik dan selalu berbuat salah, tidak ada prestasinya, diberikan hukuman atau paling tidak diluruskan dan dikoreksi.âSebagai manusia sikap yang adil dan bijak itu adalah tidak selalu membenarkan yang kuat tetapi selalu memperkuat kebenaran. Jangan bermain-main dengan penegakan hukum karena itu akan merusak rasa keadilan,â SBY juga menambahkan, pemimpin harus cerdas dan bijaksana. Pemimpin cerdas dan bijaksana memiliki empat sifat untuk melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya. Empat sifat terpuji itu dikenal luas dalam ajaran Islam karena merupakan sifat Nabi Muhammad SAW yang harus siddiq benar. Sidiq merupakan kebenaran dalam perkatan dan perbuatan. Satunya kata dalam perbuatan. Tidak mencla-mencle. Tidak amanah dapat dipercaya. Pemimpin harus dapat dipercaya dalam perkataan dan fatanah cerdas. Pemimpin mesti cerdas dan berpengetahuan. Pemimpin yang tidak cerdas tidak akan bisa mengarahkan kemajuan suatu daerah atau negara agar tablig menyampaikan. Pemimpin harus berjiwa seperti Rasulullah saat menyampaikan firman Allah SWT. Dalam dunia nyata sekarang ini, pemimpin harus menyampaikan dan mengkomunikasikan hal yang harus diketahui oleh rakyatnya. Cara menyampaikannya pun harus cerdas dan tepat. Pemimpin juga harus punya solusi untuk disampaikan kepada SBY menyampaikan Refleksi Ramadan, dilakukan pemberian santunan pada anak yatim piatu, Tausiah Hikmah Ramadan disampaikan KH Tajidin Hasan, pembacaan Ayat Kursi, dari Surah Al-Baqarah, Al-Quran dan saritilawahnya yang dibawakan kader Partai dalam Safari Ramadan tersebut, antara lain, Ibu Ani Yudhoyono, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono AHY, Gubernur Banten Wahidin Halim, para Pimpinan Divisi dan Departemen DPP-PD, Ketua DPD-PD Banten Aeng Khaerudin beserta jajarannya, para Ketua DPC, PAC, dan ranting PD se- Banten, serta para anak yatim piatu.Iwan K/dikShare This Story, Choose Your Platform! Related Posts Page load link
Berikuttips dan trik menjadi tipe seorang pemimpin yang baik dan benar. 1. Berwawasan Luas. Pertama adalah memiliki wawasan yang luas. Tugas seorang pemimpin sebuah perusahaan sangat besar. Ia harus bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan bisnis yang dikelola juga kesejahteraan para karyawan.
ďťżKompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menjadi seorang yang mampu bersikap adil itu bukanlah suatu hal yang gampang, menurut saya. Apalagi bagi seorang pemimpin dalam suatu organisasi. Dalam hal memenuhi hak dari masing-masing orang yang dipimpin saja, sikap adil itu susah, namun bukan berarti tidak bisa diterapkan. Sikap tidak memihak atau tidak berat sebelah ini, memang butuh banyak belajar agar bisa diimplementasikan dalam suatu sebagai pemimpin dalam suatu organisasi, bagi diri sendiri saja, sikap adil itu kadang susah diterapkan. Saya yakin Anda paham apa yang saya menjadi pemimpin yang adil dalam suatu organisasi, maka ia harus peka terhadap semua orang yang dipimpin, harus banyak mendengar dan bersikap terbuka, sehingga dalam memutuskan suatu kebijakan atau keputusan bisa dinikmati oleh seluruh orang yang dipimpinnya, tanpa ada salah satu pihak yang dirasa menguntungkan atau pun dirugikan. Hematnya, semua harus sama dinikmati tanpa ada rasa kecewa di salah satu pihak. Namun, kenyataannya di lapangan, agak susah menemukan pemimpin yang benar-benar bersikap adil dalam arti yang sesungguhnya. Kita bisa lihat pemimpin-pemimpin dari berbagai organisasi tertentu, khususnya yang ada di Indonesia. Dalam memutuskan suatu kebijakan atau regulasi tertentu, ada saja yang merasa dirugikan. Di sisi lain, tidak sedikit juga pihak yang mendapatkan "sesuatu" yang lebih. Bahkan, dalam kaitannya dengan kepemimpinan dalam skala daerah, hampir tidak ada kepala daerah yang mampu berbuat adil terhadap rakyatnya. Tidak sedikit juga kepala daerah yang dalam membuat suatu regulasi atau kebijakan tertentu hanya menguntungkan kolega, kerabat dekat, atau orang yang mendukungnya di kala kampanye dahulu. Mungkin ada yang mengatakan bahwa ini sebagai bentuk "balas jasa", namun ia lupa bahwa masyarakat yang dipimpinnya bukan hanya yang pro dengannya melainkan juga yang kontra. Semuanya itu harus dirangkul dan diberikan hak yang sama dan seadil-adilnya, tanpa memandang pemimpin itu harus adil. Tidak boleh membedakan antara si A dan si B. Tidak boleh berat sebelah. Tidak boleh yang satu dianakemaskan, sementara yang lain dianaktirikan. Semuanya harus diperlakukan sama. Semuanya harus mendapatkan hak yang sama. Sebab, mereka juga merupakan bagian dari orang yang kita semua bisa menjadi pemimpin yang mampu berbuat atau berlaku adil bagi seluruh orang yang dipimpin. Tanpa terkecuali atau tanpa pilih kasih. Wallahu a'lam. Oleh Gunawan Lihat Humaniora Selengkapnya
Sikapdan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam suatu negara atau masyarakat. 2. Penampilan yang ditunjukkan seorang pengusaha harus selalu apik, sopan, terutama dalam menghadapi situasi atau acara tertentu. 3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu yang berlaku. 4.
Jakarta - Kita mulai dari sebagian surat Umar bin Khaththab yang ditujukan pada Abdullah bin Qais. Isi surat tersebut mengajak agar Abdullah berbuat adil dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Siapakah Abdullah bin Qais? adalah Abu Musa al-Asy'ari, yang bernama asli Abdullah bin Qais bin Sulaim al-Asy'ari, adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad. Abu Musa al-Asy'ari berasal Yaman, dan masuk Islam di Mekkah sebelum terjadinya peradilan adalah kewajiban asasi dan sunnah yang harus diikuti. Bila suatu perkara diajukan padamu, maka fahamilah. Dan putuskanlah jika telah jelas kemaslahatannya, karena sebenarnya tidaklah ada artinya membicarakan suatu keadilan jika tanpa ada ratakanlah manusia pihak-pihak yang berperkara dalam majelismu, dalam pandanganmu dan dalam keadilanmu. Hal ini dimaksudkan agar orang-orang berkedudukan tinggi tidak membuatmu menyeleweng, dan orang yang lemah tiada sampai putus asa karena keputusanmu itu. Adanya saksi adalah wajib bagi penggugat penuduh/pendakwah , sedang sumpah itu wajib atas pihak yang menolak gugatan tuduhan/dakwaan. Boleh mengadakan perdamaian di antara kaum muslimin, kecuali perdamaian yang menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Janganlah sekali-kali engkau bisa dihalangi oleh suatu keputusan yang telah engkau jatuhkan hari ini, kemudian engkau tinjau kembali, lalu engkau memperoleh petunjuk agar engkau kembali kepada kebenaran. Sebab, kebenaran itu harus didahulukan, tak dapat dibatalkan oleh apa pun. Sedangkan kembali kepada kebenaran itu lebih baik dari pada daripada terus bergelimang dalam dengan sungguh-sungguh tentang perkara yang diajukan kepadamu, yang tidak terdapat ketentuan hukumnya dalam Al-Qur'an dan tidak terdapat pula dalam sunnah Rasulullah saw. Lalu bandingkanlah perkara-perkara itu dengan hal yang sama di dalam kitabullah dan sunnah Rasul, pegangilah mana hukum yang menurut pendapatmu lebih diridhai Allah dan lebih mendekati petunjuk dalam menentukan suatu perkara dengan adil, menyamaratakan semua golongan, sehingga hukum menjadi 'tajam' dirasakan semua lapisan masyarakat. Al-Qur'an dan Sunnah adalah landasan berpijak dalam memutuskan suatu perkara, dan peganglah hukum yang diridhai Allah. Seorang pemimpin yang berpegang pada petunjuk ini akan dicintai dan dirindukan juga berlaku dalam pembagian pengelolaan sumber-sumber kekayaan negara, berilah kesempatan agar masyarakat yang berkemampuan dapat menciptakan nilai tambah. Penumpukkan pengelolaan sumber daya negara akan menimbulkan kecemburuan, ini bisa berakibat adanya rasa tidak suka pada golongan tertentu. Pemimpin yang menjadikan sebab itu akan menuai penurunan popularitas. Namun, jika amanah tersebut menjadi landasan memimpin, in syaa Allah keadilan akan terjaga dalam suasana yang yang adil berfungsi untuk menegakkan sesuatu yang menyeleweng, meluruskan semua yang bengkok, memperbaiki semua yang rusak, sebagai pilar kekuatan bagi yang lemah, sebagai tempat perlindungan bagi yang haknya dirampas dan keadilan bagi orang yang teraniaya. Adapun pemimpin yang adil bagaikan 1. Seorang ayah yang menyayangi anak-anaknya, menenuhi kebutuhan di masa kecil, mengajarinya ketika sang anak membutuhkannya, bekerja untuk anak-anak serta menabung sebagai cadangan masa Seorang ibu yang pengasih dan berlaku baik pada anak-anaknya. Mengandungnya dengan sabar serta melahirkan dengan penuh perjuangan. Memelihara dan mendidiknya diwaktu kecil. Menyusui dan menyapih pada saatnya, merasa senang bila anaknya sehat dan bersedih saat anaknya Hati yang berfungsi terhadap semua anggota badan. Jika hati baik maka baiklah seluruh anggota badan, dan jika hati lagi jelek maka jelek pula seluruh anggota bagi seorang pemimpin bukan kenikmatan karena kekuasaannya, namun jauh lebih berat karena tanggung jawabnya. Bagaimana dia harus menjadi orang tua terhadap seluruh rakyatnya, melayani, mendidik dan melepaskannya menjadi orang-orang yang mandiri. Kemandirian rakyatnya secara akumulatif akan membantu ekonomi suatu negeri. Para pemimpin janganlah melihat kekuasaanmu saat ini, namun lihatlah kekuasaanmu disaat engkau dibelenggu oleh kematian. Kekuasaan menjadi sangat berarti sebagai wasilah untuk kebaikan bukan kisah yang patut diteladani. Ketika Khalid bin Walid memperoleh kemenangan di Hirah. Sekitar tujuh ribu orang Kristen didalam kota, seribu orang dibebaskan dari pembayaran jizya karena mereka dalam keadaan sakit. Keluarga miskin juga dibebaskan. Kemudian Khalid menulis pada Amirul Mukminin tentang pembebasan ini, agar tindakan ini mendapatkan persetujuan / pengesahan, Khalid mengusulkan, "Saya akan membebaskan orang-orang zimmah yang miskin dari Jizya, dan ia beserta keluarganya akan dibantu dari keuangan Negara selama ia masih tinggal di wilayah Islam."Adapun para budak belian orang-orang Kristen yang masuk Islam, kepada pemiliknya diberikan ganti rugi sebesar nilai beliannya. Khalid mengijinkan orang-orang Kristen Hirah untuk mengenakan pakaian apa saja asalkan mereka tidak meniru pakaian orang-orang Islam. Ketentuan ini sangat cerdik untuk mencegah timbulnya kesulitan akibat kemiripan macam pakaian nikmatnya bagi masyarakat yang dipimpin seorang seperti Khalid bin Walid di masa Amirul Mukminin Abu Bakar. Oleh karena itu, para calon pemimpin yang berniat ingin mendapatkan amanah dalam pilihan kepala daerah maupun pilihan presiden, ingatlah menjadi pemimpin yang adil adalah keniscayaan. Jadilah laksana seorang ayah dan ibu yang menyayangi anak-anaknya, memelihara dan mengajarinya hingga menjadi orang yang RofiqSekretaris Majelis Pakar DPP PPP 2020-2025Ketua Dewan Pembina HIPSI Himpunan Pengusaha Santri Indonesia *Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. -Terimakasih Redaksi erd/erd
Berikutbeberapa sikap yang harus dimiliki seorang pemimpin atau leader : 1. Memiliki Sifat Jujur. Kejujuran adalah sifat yang harus dimiliki dan tidak boleh dilupakan oleh seorang pemimpin. Dengan memiliki sifat ini, karyawan akan lebih percaya dan dapat bekerja dengan tenang dan aman.
Memasuki dunia kerja, kamu harus selalu siap dengan segala kondisi yang mungkin terjadi. Termasuk kalau tiba-tiba kamu dipilih untuk menjadi pimpinan tim. Orang yang terkesan "pantas" menjadi pemimpin pun belum tentu selalu menjadi pemimpin yang baik. Begitu juga sebaliknya. Yang terpenting adalah apakah seseorang mau belajar untuk menjadi pemimpin yang baik atau tidak. Meskipun kriteria pemimpin yang baik itu terbilang relatif, karena sebaik apa pun seseorang, pasti tetap saja ada yang tidak suka. Tapi bagaimanapun, gak ada salahnya berusaha menjadi pemimpin yang baik. Nah, berikut 8 tips supaya menjadi pemimpin yang baik yang bisa kamu Selalu mengontrol emosipexels/Christina MorilloGak ada yang suka orang emosian dan gak akan ada masalah yang mudah diselesaikan dengan emosi. Jadi sebagai pemimpin, kamu harus sepintar mungkin mengontrol emosimu. Emosi yang negatif juga berpengaruh terhadap pikiran dan perilaku. Kalau lagi emosi, seseorang pasti sulit untuk berpikir jernih. Nah, efeknya kemungkinan besar bakal dilampiaskan ke anggota timnnya. Padahal saat ada masalah, kamu seharusnya bisa jadi pendingin di tengah kepanikan anggota timmu. 2. Belajar untuk mengenali kelebihan yang dimiliki seseorangPexels/ bagi seorang pemimpin punya semacam intuisi untuk melihat kelebihan yang dimiliki seseorang. Karena pekerjaan bisa dilakukan dengan lebih maksimal kalau seseorang memegang peran seseuai dengan keahlian masing-masing, right? Itu memang seharusnya jadi tugas masing-masing individu, tapi sebagai pemimpin, yang juga melihat kinerja dan kemampuan anggotanya, alangkah baiknya kalau ia bisa melihat potensi yang dimiliki mereka dan membantu Jadilah mentor, bukan ditaktorpexels/Buro MillennialPemimpin dan anggota, semuanya sama-sama manusia. Jadi pemimpin bukan selalu tentang memerintah dan mengatur rencana. Jadi pemimpin itu menjadi pengarah dan penengah. Buatlah anggota timmu tidak takut menyatakan pendapat, tidak takut untuk berkontribusi dalam semua diskusi dan keputusan. Baca Juga 8 Pemimpin dengan Masa Pemerintahan Tersingkat Sepanjang Sejarah 4. Beri sekaligus dapatkan kepercayaanpexels/ Dapatkan kepercayaan anggota timmu dengan memeberikan mereka kepercayaan juga. Tapi kamu juga harus tetap memperhatikan batasan yang gak boleh mereka dilannggar. Kamu harus yakin bahwa bersama timmu, kalian bisa menggapai goals yang diinginkan. Dan kamu juga harus membuat timmu percaya padamu. Bahwa kamu pantas menjadi orang yang mereka Jadilah flexibel dan selalu peduliPexels/ menjadi tugas pemimpin untuk memastikan semua tugas terorganisir dengan baik. Tapi kalau target sudah terpenuhi, atau at least semuanya lancar dan terkendali, maka tidak ada salahnya memberi kelonggaran pada anggota timmu. Beri ruang untuk bernafas. Semisal survey lokasi sambil jalan-jalan. Meeting sekalian makan bersama. Ataupun tidak selalu memberikan tugas terus menerus ketika tugas seharusnya tugas mereka sudah selesai. 6. Mudah memberi pujianpexels/ orang suka dipuji. Jangan terlalu mudah memuji, tapi jangan juga tidak mau memuji sama sekali. Ketika mereka tau bahwa kamu menghargai kerja keras mereka, mereka akan termotivasi untuk selalu memberikan yang terbaik. Sepele memang, tapi efek dari merasa dihargai terkadang sulit diungkapkan. 7. Be passionate sebarkan aura yang positif kapanpun, di manapun, dan di depan siapapun. Semangatmu bisa menular ke timmu. Tunjukkan bahwa itu memang benar-benar bidangmu, sesuai dengan kemampuanmu, dan kamu akan bisa menanganinya. Kalau kamu saja tidak terlihat meyakinkan seperti malas dan tidak semangat, bagaimana yang lain mau excited? Karena semuanya seperti timbal balik saja, seperti contohnya jika kamu ingin anggota timmu bersikap disiplin, maka kamu harus lebih dulu bersikap Menjadi komunikator yang baikpexels/Tirachard KumtanomBerusahalah untuk menjadi pemimpin yang peka. Dalam suatu tim, seringkali ada perbedaan pendapat atau sesama anggota tim yang tidak menyukai satu sama lain. Pemimpin yang baik harus bisa menjadi komunikator yang baik. Bukan hanya saat berbicara, tapi juga saat mendengarkan. Perhatikan setiap detail dan perbedaan. Serta setiap kelebihan dan kekurangan. Masalah sekecil apapun tetaplah masalah. Dan orang yang paling tepat untuk bertindak adalah pimpinan udah punya semua belum nih? Tenang, selalu ada kesempatan buat belajar kok. Baca Juga Buat Pemimpin, Ini Alasan Pentingnya Apresiasi Kinerja Karyawan IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Seorangpemimpin daerah harus memiliki sikap adil dan bijaksana terhadap - 37589260 shavanaazzahrajkte52 shavanaazzahrajkte52 19.01.2021 PPKn Sekolah Dasar terjawab Seorang pemimpin daerah harus memiliki sikap adil dan bijaksana terhadap a. pengusaha b. semua rakyat c. keluarganya d. pejabat daerah 1 Lihat jawaban Iklan Iklan
Seorang pemimpin dituntut memiliki sikap adil dan bijaksana. Bisa dikatakan, kedua sikap atau sifat ini menjadi hal yang niscaya yang harus ada di diri seorang pemimpin. Tanpa membekali dengan kedua sikap tersebut, dia akan menjadi sosok pemimpin yang semena-mena terhadap orang-orang yang dipimpinnya. Keteladanan juga sangat diperlukan bagi seorang pemimpin. Tanpa memberikan contoh atau keteladanan yang baik, maka dia hanya akan menjadi pemimpin yang pandai berteori atau berkata-kata manis belaka, tapi minim aksi. Hanya suka mengobral janji tapi tidak mau membuktikan ucapannya. Tentu, kita sangat menghindari memilih sosok pemimpin yang seperti ini. Seorang pemimpin yang baik harus berusaha mengetahui kondisi rakyatnya. Bahkan ia harus terjun ke tengah-tengah masyarakat agar mengetahui secara langsung kondisi orang-orang yang sangat membutuhkan uluran pertolongan dari pemerintah. Seorang pemimpin sejati akan selalu berusaha mencari jalan keluar terbaik untuk rakyatnya, bukan malah semakin mempersulit kondisi mereka dengan menetapkan peraturan atau kebijakan yang tidak bijak. Dalam buku âRatu Adil Segera Datang!â dijelaskan, seorang pemimpin sejati harus berada di dalam lingkungan kosmis orang-orang yang dipimpinnya. Selain itu, ia harus hidup di dunia nyata. Sedangkan, dunia itu terus berubah, maka pemimpin yang baik adalah seorang yang terus belajar. Ia mempelajari lingkungannya, mereka yang ia pimpin serta seluk-beluk dirinya sendiri. Ia tidak berhenti meningkatkan kepekaan dan intuisinya. Ia pun senantiasa belajar mengenali sistem di mana ia berada beserta segala dinamikanya. Juga, ia terus belajar mendalami skill dan sikap kepemimpinan halaman 154. Sikap seorang pemimpin membuat pengikutnya mempercayakan diri kepadanya. Namun, seorang pemimpin juga harus membuat perubahan. Untuk itu, selain sikap, diperlukan juga serangkaian keterampilan atau skill kepemimpinan. Secara sederhana, definisi keterampilan adalah kemampuan mengubah sesuatu yang ada menjadi apa yang dikehendaki sesuai dengan rencana halaman 166. Semoga terbitnya buku âRatu Adil Segera Datang!â karya Otto Sukatno CR. ini dapat menjadi sumber wawasan tentang kepemimpinan bagi para pembaca, khususnya mereka yang saat ini menjadi seorang pemimpin.
nBVrTpv. plm4bty7k0.pages.dev/865plm4bty7k0.pages.dev/372plm4bty7k0.pages.dev/35plm4bty7k0.pages.dev/584plm4bty7k0.pages.dev/30plm4bty7k0.pages.dev/418plm4bty7k0.pages.dev/932plm4bty7k0.pages.dev/355plm4bty7k0.pages.dev/765plm4bty7k0.pages.dev/295plm4bty7k0.pages.dev/138plm4bty7k0.pages.dev/661plm4bty7k0.pages.dev/243plm4bty7k0.pages.dev/339plm4bty7k0.pages.dev/711
seorang pemimpin daerah harus memiliki sikap adil dan bijaksana terhadap