Pembahasan Banyak cara yang dapat dipilih untuk masuk dan keluar dari gedung. Karena gedung tersebut memiliki 5 pintu untuk masuk dan tidak boleh melewati pintu yang sama saat keluar sehingga tinggal 4 pilihan pintu untuk keluar.
ArticlePDF Available Abstract and FiguresAbstrak- Sistem pintu keamanan di laboratorium biasanya menggunakan kunci konvensional. Departemen Teknik Listrik dan Informatika, Perguruan Tinggi Kejuruan, Universitas Gadjah Mada memiliki 24 laboratorium dan puluhan ruang kelas. Semakin tinggi jumlah laboratorium dan ruang kelas, semakin banyak kunci yang dibutuhkan. Kendala yang dihadapi oleh asisten laboratorium adalah sulitnya menemukan kunci dan kehilangan satu cara mengatasi masalah di atas membuat sistem penguncian pintu otomatis menggunakan sensor sidik jari. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan memfasilitasi akses untuk mengunci ruangan. Sistem ini dibuat menggunakan mikrokontroler sebagai prosesor dan sensor sidik jari. Identitas pengakses laboratorium disimpan dalam memori untuk membuka kunci pintu. Di pintu masuk, pintu kunci magnetik dipasang, yang terhubung ke sistem mikrokontroler. Sistem dapat berjalan seperti yang dimaksudkan dan dapat mendeteksi sidik jari yang tersimpan dalam memori. Sistem dapat mengidentifikasi sidik jari pengguna yang disimpan dalam memori dengan persentase keberhasilan 95% dari total 40 percobaan membuka Kunci Sidik Jari, Kunci Magnetic, Mikrokontroller, Sistem Kunci Pintu, Keamanan Content may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. JTT Jurnal Teknologi Terapan Volume 6, Nomor 1, Maret 2020 p-ISSN 2477- e-ISSN 2549-1938 84 SISTEM KEAMANAN PINTU LABORATORIUM BERBASIS SENSOR FINGERPRINT DAN MAGNETIC LOCK Ardhi Wicaksono Santoso1,*, Anindita Suryarasmi2, Aditya Alvian Nugroho3 1,2,3 Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Email 2anindita Abstrak Abstrak- Sistem pintu keamanan di laboratorium biasanya menggunakan kunci konvensional. Departemen Teknik Listrik dan Informatika, Perguruan Tinggi Kejuruan, Universitas Gadjah Mada memiliki 24 laboratorium dan puluhan ruang kelas. Semakin tinggi jumlah laboratorium dan ruang kelas, semakin banyak kunci yang dibutuhkan. Kendala yang dihadapi oleh asisten laboratorium adalah sulitnya menemukan kunci dan kehilangan satu cara mengatasi masalah di atas membuat sistem penguncian pintu otomatis menggunakan sensor sidik jari. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan memfasilitasi akses untuk mengunci ruangan. Sistem ini dibuat menggunakan mikrokontroler sebagai prosesor dan sensor sidik jari. Identitas pengakses laboratorium disimpan dalam memori untuk membuka kunci pintu. Di pintu masuk, pintu kunci magnetik dipasang, yang terhubung ke sistem mikrokontroler. Sistem dapat berjalan seperti yang dimaksudkan dan dapat mendeteksi sidik jari yang tersimpan dalam memori. Sistem dapat mengidentifikasi sidik jari pengguna yang disimpan dalam memori dengan persentase keberhasilan 95% dari total 40 percobaan membuka kunci. Kata Kunci Sidik Jari, Kunci Magnetik, Mikrokontroller, Sistem Kunci Pintu, Keamanan Abstract Abstract- The security door system in the laboratory uses conventional locks. The Department of Electrical and Information Engineering, Vocational College, Universitas Gadjah Mada has 24 laboratories and dozens of classrooms. The higher the number of laboratories and classrooms, the more keys are needed. Obstacles that are problematic by laboratory assistants are difficult to find keys and lose keys. One way to overcome the above problem is to create an automatic door locking system using a fingerprint sensor. This system encourages security and facilitates access to activate the room. This system is made using a microcontroller as a processor and fingerprint sensor. The identity of the laboratory access is opened to unlock the door. At the entrance, a magnetic door lock is installed, which is connected to the microcontroller system. The system can run as successful and can be moved with a finger stored in memory. 95% of the total 40 trials were unlocked. Keywords Fingerprint, Lock Door Systems, Magnetic Lock, Microcontroller, Security I. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin meningkat terutama dibidang elektronika ditandai dengan pesatnya kemajuan yang terjadi dengan diciptakannya peralatan elektronika yang semakin canggih. Banyak keuntungan yang diperoleh dari perkembangan elektronika tersebut, diantaranya adalah semakin mudahnya manusia dalam menyelesaikan suatu masalah atau melakukan sesuatu sehingga waktu, tenaga, dan biaya dapat digunakan dengan lebih hemat namun efektif. Aktivitas yang bersifat rutin sekarang banyak digantikan oleh peralatan-peralatan yang dirancang secara otomatis, yang dapat bekerja menggantikan tenaga manusia. Salah satu penerapan teknologi adalah JTT Jurnal Teknologi Terapan Volume 6, Nomor 1, Maret 2020 p-ISSN 2477- e-ISSN 2549-1938 85 pengembangan aplikasi rumah/ruang pintar smart home/room yang dapat memberikan kenyamanan, keamanan dan efesien bagi pengguna. Penambahan teknologi identifikasi dan pelacakan, sensor-sensor, actuator, dan protokol komunikasi dapat menghasilkan sebuah sistem smartroom/smarthome Atzori, dkk., 2010. Rumah/ruang pintar memiliki sistem otomatis untuk mengendalikan peralatan multimedia untuk memantau dan mengaktifkan sistem keamanan. Rumah/ruang pintar tampak "cerdas" karena adanya sistem komputer yang memonitoring banyak aspek pada kegiatan sehari-hari di rumah/ruangan Bregman, 2010. Rumah pintar yang diintegrasikan dengan Programmable Logic Controller PLC dapat memberi kemudahan dalam mengendalikan alat-alat elektronik, peralatan listrik, dan lampu Triawati dan Firman, 2010. Teknologi smartphone juga dapat digunakan, dengan cara diintegrasikan dengan sistem tertanam dapat menghasilkan inovasi dalam pengendalian peralatan di dalam rumah secara otomatis. Teknologi ini memungkinkan untuk menghasilkan teknologi pengamanan serta otomasi pada proses membuka dan menutup pintu Muhira Dzar Faraby, dkk., 2016. Rumah pintar merupakan tempat tinggal atau hunian yang memanfaatkan jaringan komunikasi yang dihubungkan dengan peralatan listrik untuk mengendalikan dan memonitor secara jarak jauh. Penggunaan teknologi berbasis IP Internet Protocol pada rumah pintar memungkinkan pengguna memantau dan mengelola peralatan rumah tangga lampu. Salah satunya adalah menggunakan perangkat seluler yang terhubung ke Internet Wireless untuk mengakses lingkungan rumah Kusriyanto dan Putra, 2016. Rumah pada umumnya menggunakan kunci manual pada pintu sehingga dapat dikatakan tingkat keamanan rumah relatif rendah. Sistem kemanan pintu menggunakan smartcard berbasis RFID Radio Frequency Identification, diharapkan dapat menjadi alternatif untuk aplikasi kunci elektris pada pintu/ruangan Hanifah, dkk., 2010. Selain RFID, teknologi akses ke dalam sebuah ruangan bisa menggunakan sidik jari. Dengan menggunakan metode ini akan mengatasi seringnya kehilangan kunci dan kesulitan untuk menemukan kunci yang digunakan untuk membuka ruangan, dikarenakan semakin banyak ruang maka semakin banyak kunci yang disediakan Saputra, dkk., 2014. Fingerprint atau sensor sidik jari adalah salah satu perkembangan teknologi yang memiliki keamanan yang cukup tinggi dimana sidik jari merupakan garis yang terdapat pada guratan garis jari tangan yang sering digunakan untuk keperluan pengenalan identitas seseorang yang bisa diakses oleh orang yang sidik jarinya sudah di-input ke dalam Fingerprint Iskandar, dkk., 2017. Sensor Fingerprint adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan untuk menangkap gambar digital dari pola sidik jari, gambar tersebut disebut pemindaian hidup. Pemindaian hidup adalah pemrosesan digital untuk membuat sebuah template biometrik yang disimpan dan digunakan untuk pencocokan Sensor Fingerprint ini memiliki kemampuan pembacaan sidik jari dengan tingkat sensitivitas yang tinggi baik dalam keadaan basah maupun kering. Selain itu alat ini memiliki kecepatan tinggi saat melakukan sistem pemindaian, pencarian dan pembandingan pola sidik jari Saiful, 2016. Sidik jari merupakan identitas pribadi yang tidak mungkin ada yang menyamainya. Sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh sidik jari adalah perennial nature yaitu guratan-guratan pada sidik jari yang melekat pada manusia seumur hidup, immutability yang berarti bahwa sidik jari seseorang tak akan pernah berubah kecuali sebuah kondisi yaitu terjadi kecelakaan yang serius sehingga mengubah pola sidik jari yang ada dan individuality yang berarti keunikan sidik jari merupakan originalitas pemiliknya yang tak mungkin sama dengan siapapun di muka bumi ini sekali pun pada seorang yang kembar identik Sinaga dan Tamba, 2013. Pada sistem keamanan yang menggunakan Fingerprint, memiliki tingkat kesulitan lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat kesulitan apabila menggunakan password Hugh, 2011. Departemen Teknik Elektro dan Informatika TEDI, Sekolah Vokasi, UGM adalah salah satu departemen yang mengelola banyak program studi. Departemen ini memiliki sarana dan prasarana kelas serta laboratorium yang banyak untuk menjalankan kegiatan belajar mengajar. Jumlah layanan laboratotium di departemen ini lebih dari 20 layanan yang terbagi di 2 lokasi. Sehingga perlu pengelolaan dan pengawasan yang baik untuk menjaga kelancaran kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan latar belakang tersebut, pada JTT Jurnal Teknologi Terapan Volume 6, Nomor 1, Maret 2020 p-ISSN 2477- e-ISSN 2549-1938 86 naskah ini akan dipaparkan perancangan sistem keamanan pintu berbasis sensor Fingerprint yang diimplementasikan di layanan laboratorium di departemen TEDI, Sekolah Vokasi, UGM. Teknologi ini diharapkan dapat memudahkann pengguna laboratorium dalam membuka pintu ruangan tanpa harus mencari kunci, dan keamanan ruanganpun lebih terjamin karena hanya yang sidik jarinya terdaftar saja. II. METODE Pada bagian ini akan dipaparkan perancangan sistem pengaman pintu berbasis sensor Fingerprint. Sistem terdiri dari empat bagian utama, yaitu bagian masukan input, pemroses, keluaran output dan bagian catu daya. Secara keseluruhan bagian sistem ditunjukkan pada Gambar 1. Pada bagian input terdapat sensor Fingerprint FPM10A yang digunakan sebagai pendeteksi sidik jari. Pendeteksian sidik jari dilakukan secara elektronik kemudian hasil deteksi disimpan dalam bentuk format digital. Data digital dalam bentuk pola fitur jari tersebut kemudian disimpan dalam memori penyimpanan dalam bentuk ID sidik jari. Data ID sidik jari inilah yang kemudian diambil melalui komunikasi serial oleh pemroses sebagai input sistem. Gambar 1. Bagian Sistem Pengaman Pintu Berbasis Sensor Fingerprint Pada sistem yang dirancang pemrosesan dilakukan menggunakan mikrokontroler Arduino Nano. Mikrokontroler ini menggunakan IC ATmega 328 yang memiliki kapasitas flash memory sebesar 32 Mbyte dengan kecepatan clock 16 MHz dengan spesifikasi lainnya ditunjukkan pada Tabel 1. Pada sistem yang dirancang, digunakan pin digital yang berfungsi sebagai input dan output. Pada Gambar 2 ditunjukkan skema pinout dari Arduino Nano secara keseluruhan. Pada sistem pin digital yang digunakan 7 pin digital, 4 pin sebagai input dan 3 pin sebagai output sistem. Pada Tabel 2 ditunjukkan penggunaan pin digital pada Arduino Nano untuk perancangan sistem. Tabel 1. Spesifikasi Arduino Nano Arduino Nano User Manual, 2008 JTT Jurnal Teknologi Terapan Volume 6, Nomor 1, Maret 2020 p-ISSN 2477- e-ISSN 2549-1938 87 Gambar 2. Skema Pinout Arduino Uno Arduino Nano User Manual, 2008 Tabel 2. Penggunaan Pin Digital pada Arduino Nano Pin TX Sensor Fingerprint Pin RX Sensor Fingerprint Input Limit switch Autolock Input Switch Buka Manual Pin D2 dan D3 merupakan pin yang dihubungkan pada sensor Fingerprint. Pin D4 digunakan mmengubah kondisi relay yang terhubung dengan Magnetic Lock untuk mengaktifkan magnet kunci aktif dan menonaktifkan magnet kunci terbuka. Pin D5 digunakan untuk menerima input kondisi limit switch sebagai pengunci otomatis ketika pintu tertutup. Pin D6 digunakan untuk menerima input dari tombol switch untuk membuka pintu secara manual dari dalam Lab. Sedangkan pin D7 dan D8, masing-masing untuk mengaktifkan indikator LED warna merah kunci aktif dan LED warna hijau kunci terbuka. Perangkat keras yang disusun kemudian diantarmuka dengan software melalui pemrograman di Arduino Nano. Pemrograman pada Arduino Nano menggunakan library sebagai antarmuka sensor Fingerprint, alur program pada Arduino Nano ditunjukkan pada Gambar 3. Pertama kali sistem akan menginisialisasi variabel yang digunakan termasuk Library Fingerprint yang digunakan sebagai antarmuka sensor Fingerprint dengan mikrokontroler Arduino Nano. Inisialisasi membuat kondisi LED merah menyala dan Relay aktif yang menyebabkan Magnetic Lock bekerja terkunci dan sistem berada pada posisi Idle. Saat posisi idle sistem akan menunggu input. Input dapat berasal dari tombol manual untuk membuka pintu yang terletak di dalam Lab, ataupun input yang berasal dari data sidik jari yang dideteksi oleh sensor Fingerprint yang berada di luar Lab. Saat ada input dari tombol manual maka Arduino Nano akan mengirimkan sinyal ke relay yang menonaktifkan Magnetic Lock terbuka. Setelah Magnetic Lock terbuka, maka sistem kembali idle, sampai pintu tertutup limit switch terpicu. Saat tombol manual tidak ditekan, maka sistem akan Idle dan menunggu ada input. Saat ada input dari sensor Fingerprint maka sidik jari yang terdeteksi akan dibaca apakah ID sidik jari dikenali terdaftar atau tidak. Apabila sidik jari dikenali, maka Arduino Nano akan mengirimkan sinyal ke relay yang akan menonaktifkan Magnetic Lock terbuka. Magnetic Lock akan otomatis terkunci, apabila pintu tertutup limit switch terpicu. Dari perancangan sistem yang dilakukan, kemudian dilakukan implementasi dan pengujian sistem yang dijelaskan pada bagian Hasil dan Pembahasan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dipaparkan implementasi sistem dan hasil pengujian sistem yang dirancang. Hal ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja dari sistem yang dirancang. Sistem yang dirancang, diimplementasikan di ruang Laboratorium Instrumentasi Gedung Herman Yohanes, Sekip III, Sekolah Vokasi, UGM. Implementasi Sistem Sistem diimplementasikan pada akses pintu masuk / keluar laboratorium instrumentasi yang berada di dalam ruangan Pintu yang terpasang di ruangan merupakan jenis pintu geser. Pada Gambar 4 ditunjukkan implementasi sistem di sisi luar lab yang terdiri dari sensor Fingerprint yang dilengkapi dengan indikator LED merah penanda pintu terkunci dan LED hijau penanda pintu tidak terkunci. Sedangkan pada Gambar 5 ditunjukkan implementasi sistem di sisi dalam lab yang terdiri dari tombol pembuka kunci secara manual dan juga LED indikator warna merah dan hijau sebagai penanda pintu terkunci atau tidak terkunci. Pada Gambar 4, posisi sensor fingerprint diletakkan di sebelah kiri bagian dilingkari sisi luar pintu Lab, hal ini bertujuan untuk membatasi akses masuk ke Lab. Sedangkan pada Gambar 5 ditunjukkan sisi dalam pintu Lab dan terdapat sebuah tombol bagian dilingkari untuk membuka kunci pintu untuk JTT Jurnal Teknologi Terapan Volume 6, Nomor 1, Maret 2020 p-ISSN 2477- e-ISSN 2549-1938 88 akses keluar dari dalam Lab. Pada sisi pintu di dalam Lab, pintu akan secara otomatis terkunci apabila pintu tertutup. Implementasi dari pengaman pintu dan pengunci pintu ditunjukkan pada Gambar 6. Sistem pengaman pintu dipasang magnetic lock segi empat yang dihubungkan ke dalam sistem. Sistem kunci otomatis dibuat dengan menambahkan limit switch lingkaran atau saklar yang bekerja ketika pintu tertutup sempurna. Tombol buka kunci manual ditambahkan untuk akses keluar dari Lab. Pengujian Sistem Tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian terhadap sistem yang diimplementasi. Pengujian dilakukan dengan melakukan percobaan membuka kunci sebanyak 20 kali. Percobaan dilakukan dengan mencoba mevariasikan posisi jari di sensor Fingerprint untuk setiap tangan. Sehingga dilakukan 40 kali percobaan membuka kunci dengan input sensor Fingerprint dari luar Lab seperti ditunjukkan pada Gambar 7. Selanjutnya dilakukan juga 20 kali percobaan membuka kunci menggunakan tombol manual dari dalam Lab seperti ditunjukkan pada Gambar 8 yang bertujuan menguji kinerja sistem. Pada Tabel 3 ditunjukkan pengujian sistem kunci pintu dengan input sidik jari menggunakan ibu jari tangan kanan dan pada Tabel 4 merupakan pengujian menggunakan ibu jari tangan kiri. Berdasarkan data pada Tabel 3 dan 4 terdapat kegagalan dalam mendeteksi sidik jari. Berdasarkan dokumentasi yang dilakukan, Pada Gambar 9 dan 10 ditunjukkan kegagalan membuka kunci dan berdasarkan penempatan jari pada sensor Fingerprint untuk jari tangan kanan dan tangan kiri. Berdasarkan Gambar 9 dan 10 dapat diketahui bahwa tidak sempurnanya posisi jari pada sensor dapat mempengaruhi pembacaan sidik jari. Pengujian selanjutnya adalah menguji tombol kunci manual. Pengujian dilakukan sebanyak 20 kali percobaan membuka kunci. Pada Tabel 5 ditunjukkan hasil percobaan membuka kunci manual. Gambar 3. Flowchart Pemrograman Arduino Nano JTT Jurnal Teknologi Terapan Volume 6, Nomor 1, Maret 2020 p-ISSN 2477- e-ISSN 2549-1938 89 Gambar 4. Implementasi di Sisi Luar Lab Gambar 5. Implementasi di Sisi Dalam Lab Gambar 6. Implementasi saklar manual dan kunci otomatis JTT Jurnal Teknologi Terapan Volume 6, Nomor 1, Maret 2020 p-ISSN 2477- e-ISSN 2549-1938 90 Gambar 7. Pengujian Kunci dengan Input Sidik Jari Gambar 8. Pengujian Kunci Manual Gambar 9. Kegagalan Membuka Kunci pada Jari Tangan Kanan Gambar 10. Kegagalan Membuka Kunci pada Jari Tangan Kiri JTT Jurnal Teknologi Terapan Volume 6, Nomor 1, Maret 2020 p-ISSN 2477- e-ISSN 2549-1938 91 Tabel 3. Pengujian Sistem dengan Ibu Jari Tangan Kanan Tabel 4. Pengujian Sistem dengan Ibu Jari Tangan Kiri Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada pembukaan kunci dengan tombol manual, tombol bisa bekerja dengan maksimal. Dari keseluruhan percobaan dapat diketahui bahwa sistem dapat berfungsi sesuai yang diharapkan. Performa sistem ketika beroperasi menggunakan input sidik jari tangan kanan memiliki tingkat keberhasilan sebesar 95%, 90% ketika menggunakan jari tangan kiri dan 100% ketika beroperasi menggunakan tombol manual. Sehingga secara keseluruhan sistem memiliki rata-rata keberhasilan 95% dan tingkat kegagalan 5 %. Tabel 5. Pengujian Kunci Pengaman dengan Tombol Manual IV. PENUTUP Kesimpulan Sistem keamanan pintu berbasis sensor Fingerprint telah berhasil dirancang dan diimplementasikan pada Lab. Instrumentasi, Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi, UGM. Sensor Fingerprint mampu mendeteksi sidik jari pengguna untuk mengakses pintu Laboratorium. Sistem pengunci dibangun menggunakan Magnetic Lock dengan dilengkapi sistem pengunci otomatis ketika pintu ditutup serta dilengkapi pembuka kunci manual dari sisi dalam Laboratorium. Sistem secara keseluruhan memiliki rata-rata keberhasilan 95% dan tingkat kegagalan 5 % dalam pembacaan sidik jari. Sedangkan pada sistem pembukaan kunci manual memiliki keberhasilan 100%. Saran Pengembangan sistem dengan mengintegrasi dengan jaringan listrik untuk mengatur fungsi JTT Jurnal Teknologi Terapan Volume 6, Nomor 1, Maret 2020 p-ISSN 2477- e-ISSN 2549-1938 92 fasilitas di dalam ruangan untuk mewujudkan konsep smartroom di lingkungan pendidikan. Ucapan Terima Kasih Para penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan pendanaan Skema Penelitian Kompetitif yang diberikan oleh Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. V. DAFTAR PUSTAKA Arduino Nano User Manual, 2008, Retrieved from Atzori, L., Iera, A., Morabito, G., 2010, “The Internet of Things A survey”, Computer Networks, Vol. 5415, pp. 2787-2805. Bregman, D., 2010, “Smart Home Intelligence – The eHome that Learns”, International Journal of Smart Home, Vol. 4. pp 35-46 Faraby, M. D., Ishak, Rukiah, Setiawan, 2016, Jurnal Teknologi Terapan, Politeknik Negeri Indramayu, Vol. 2, No. 2 Hanifah, A., Setiawan, I., Darjat, 2010, Aplikasi Smart Card Sebagai Pengunci Elektronis Pada Smart Home, Universitas Diponegoro. Semarang Hugh, W., 2011, Using Fingerprint Authentication to Reduce System Security, Internasional Journal of Advancement in Research and Technology, ISSSN 2375-1207. Iskandar, A., Muhajirin, Lisah, 2017, Sistem Keamanan Pintu Berbasis Arduino Mega. Jurnal Informatika Upgris, Jurusan Teknik Informatika, STMK AKBA. No. 2. Kusriyanto, M. and B. D. Putra, 2016, "Smart home using local area network LAN based arduino mega 2560," 2016 2nd International Conference on Wireless and Telematics ICWT, Yogyakarta, pp. 127-131. Saiful, M. A., 2016, Sistem Pengaman Pintu Rumah Menggunakan Fingerprint Scanner Berbasis Mikrokontroler, Tugas Akhir, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Seputuh Nopember. Saputra, D., Masud, A., H. Ramadhan, M. Fitriani, D., 2014, Akses Kontrol Ruangan Menggunakan Sensor Sidik Jari Berbasis Mikrokontroler ATMEGA328P. Jurnal, Jurusan Teknik Informatika, STMIK Raharja, Tangerang, Banten. Sinaga, T. dan Tamba, T., 2013, Sistem Presensi dengan Metode Sidik Jari Menggunakan Sensor Fingerprint dengan Tampilan PC, Jurnal Saintia Fisika, Universitas Sumatera Utara. Volume. 1 Nomor. 1. Triawati, E. dan Firman A, 2010. Perancangan Smart Home Berbasis Programmable Logic Controller. Universitas Gunadarma, Depok ... Maka dari itu perlu adanya sistem keamanan yang lebih baik untuk meningkatkan keamanan ruangan kampus, oleh karena dari itu Penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem keamanan ruangan kampus menjadi lebih baik lagi dengan menggunakan sensor sidik jari fingerprint sebagai pembuka kunci pintu yang hanya dapat membuka pintu pada saat fingerprint membaca pola sidik jari petugas ruangan. Sidik jari adalah garis-garis yang terdapat di kulit ujung jari tangan kanan maupun tangan kiri seseorang Yudhana et al., 2018 Sensor sidik jari atau fingerprint adalah sebuah perangkat elektronik yang digunakan untuk menangkap gambar digital dari pola sidik jari, gambar tersebut disebut pemindaian hidup Santoso, 2020, Sidik jari Fingerprint adalah guratgurat yang terdapat di kulit ujung jari Arifandi, 2020 sensor sidik jari ini akan digabungkan dengan selonoid door lock yang berfungsi sebagai pengunci pintu yang akan terbuka pada saat sidik jari petugas ruangan terbaca oleh fringerprint, sistem keamanan ini akan meningkatkan keamanan pintu dari pada menggunakan kunci konvensional. ...Masrizal MasrizalRidarmin RidarminLis HafridaMuhammad Fahrul RoziyantoABSTRAK Keamanan adalah hal yang sangat terpenting bagi semua orang, keamanan juga memberikan seseorang rasa nyaman untuk menjalankan aktifitas sehari-hari. Berbagai teknologi dikembangkan dalam bidang keamanan salah satu nya adalah keamanan pintu otomatis. keamanan pada pintu bisa diamankan dengan kunci konvensional kampus yang bersifat manual akan tetapi pada kunci konvensional sering kali terjadi kehilangan kunci akibat dari kelalaian pemilik atau pun penggandaan kunci yang menjadi salah satu sasaran tindak kejahatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan prototype Membuka kunci pintu otomatis menggunakan sidik jari fingerprint. Penelitian ini menggunakan metode prototype. Metode prototype pada penelitian ini memiliki lima proses yaitu analisa kebutuhan, desain prototype, perakitan dan pengkodingan prototype. Sehingga diperoleh rancangan prototype Membuka kunci pintu otomatis menggunakan sidik jari fingerprint. Kata kunci Arduino Uno, Prototype, Sidik JariResearchGate has not been able to resolve any references for this publication.
SebuahRumah memiliki 5 pintu. Jika seseorang masuk rumah tersebut kemudian keluar dengan syarat pintu masuk dan pintu keluar tidak boleh sama, maka banyaknya cara yang dapat dilakukan adalah? 9 cara; 10 cara; 20 cara; 25 cara; Semua jawaban benar; Jawaban: C. 20 cara
RKS - PEMBANGUNAN GEDUNG A1 ASRAMA PEMONDOKAN DAN MEUBELAIRRKS - PEMBANGUNAN GEDUNG A1 ASRAMA PEMONDOKAN DAN MEUBELAIRAndri Pratama Munandar Syah, Andri Pratama Munandar Syah, SNI-03-1745-2000 tentang Pipa tegak dan Slang. Carakeluar dari zona tersebut adalah dengan mencoba hobi baru, maka teman yang baru juga akan kamu dapatkan. Oline Tan | Miss O 20th Praktisi Self Development, Certified Mental Therapist · Penulis punya 642 jawaban dan 56,9 rb tayangan jawaban · 1 Jun banyakcara seseorang masuk dan keluar (searah) gedung tersebutadalahMenggunakan kaidah pencacahan salahsatu dasar dari permutasi jawabanyang tepat adalah C. Pembahasan: Banyak Cara Seseorang Masuk Dan Keluar Searah Gedung Tersebut Adalah Banyak cara masuk = cara (karena ada 4 pintu). Banyak cara keluar = cara (karena dari 4 pintu yang tersedia, 1 pintu sudah digunakan untuk masuk, jadi tidak boleh digunakan lagi). Jadi banyak pilihan pintu untuk keluar rumah ada 3. Sehingga, banyak cara yang dapat dilakukan saat masuk dan keluar rumah adalah. Banyak pilihan pintu saat masuk × \times × Banyak pilihan pintu saat keluar = 4 × 3 =4\times 3 = 4 × 3 = 12 =12 = 12. Jadi, banyak cara yang dapat dilakukan ada 12 cara. Opsi yang tepat adalah C SebuahRumah memiliki 5 pintu. Jika seseorang masuk rumah tersebut kemudian keluar dengan syarat pintu masuk dan pintu keluar tidak boleh sama, maka banyaknya cara yang dapat dilakukan adalah? 9 cara 10 cara 20 cara 25 cara Semua jawaban benar Jawaban: C. 20 cara. Dilansir dari Ensiklopedia, sebuah rumah memiliki 5 pintu. jika seseorang masuk rumah tersebut kemudian keluar dengan syarat pintu masuk dan pintu keluar tidak boleh sama, maka banyaknya cara yang dapat dilakukan adalah 20 cara.
BanyakCara Seseorang Masuk Dan Keluar Searah Gedung Tersebut Adalah. Here are a number of highest rated Banyak Cara Seseorang Masuk Dan Keluar Searah Gedung Tersebut Adalah pictures upon internet. We identified it from trustworthy source. Its submitted by meting out in the best field. We consent this kind of Banyak Cara Seseorang Masuk Dan
SoalUN Matematika IPA 2015. 39. Seorang memasuki sebuah gedung yang memiliki 5 pintu. Apabila ia tidak boleh melewati pintu yang sama saat masuk dan keluar gedung tersebut, maka banyak cara yang dapat dipilih untuk masuk dan keluar dari gedung adalah A. 5.
1PSQt.
  • plm4bty7k0.pages.dev/186
  • plm4bty7k0.pages.dev/316
  • plm4bty7k0.pages.dev/679
  • plm4bty7k0.pages.dev/912
  • plm4bty7k0.pages.dev/26
  • plm4bty7k0.pages.dev/546
  • plm4bty7k0.pages.dev/660
  • plm4bty7k0.pages.dev/788
  • plm4bty7k0.pages.dev/716
  • plm4bty7k0.pages.dev/262
  • plm4bty7k0.pages.dev/970
  • plm4bty7k0.pages.dev/289
  • plm4bty7k0.pages.dev/478
  • plm4bty7k0.pages.dev/295
  • plm4bty7k0.pages.dev/258
  • banyak cara seseorang masuk dan keluar searah gedung tersebut adalah